![]() |
MalukuOne.com - Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), salah satu daerah di Provinsi Maluku, kini menghadapi tantangan besar dalam tata kelola pemerintahan dan pembangunan. Berbagai permasalahan, mulai dari ketidakstabilan politik, lemahnya kepemimpinan daerah, hingga kurangnya perhatian dari pemerintah pusat, memunculkan kekhawatiran bahwa Kabupaten SBT ke depan akan menjadi "negeri tak bertuan."
Minimnya Kepemimpinan yang Kuat, Kepemimpinan daerah yang lemah sering kali menjadi faktor utama dalam stagnasi pembangunan. Kabupaten SBT beberapa kali mengalami dinamika politik yang kurang kondusif, mulai dari ketidakpastian kepemimpinan hingga konflik internal dalam pemerintahan. Akibatnya, banyak kebijakan strategis yang tidak berjalan maksimal.
Infrastruktur dan Pembangunan yang Tertinggal, Sebagai salah satu daerah yang kaya sumber daya alam, Kabupaten SBT seharusnya bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Maluku. Namun, buruknya infrastruktur seperti jalan, listrik, dan akses komunikasi masih menjadi hambatan utama bagi kemajuan daerah ini. Tanpa infrastruktur yang memadai, investasi sulit masuk, dan ekonomi lokal pun berjalan lambat.
Kurangnya Perhatian Pemerintah Pusat, Kabupaten SBT juga menghadapi permasalahan terkait dengan minimnya alokasi anggaran dari pemerintah pusat. Dengan anggaran terbatas, banyak program pembangunan yang tidak dapat direalisasikan secara optimal. Selain itu, kebijakan pemerintah pusat yang kurang berpihak pada daerah terpencil semakin memperburuk kondisi SBT.
Ancaman Sosial dan Ekonomi, Tingginya angka pengangguran dan minimnya lapangan pekerjaan di Kabupaten SBT juga menjadi ancaman serius. Masyarakat yang tidak mendapatkan kesempatan kerja sering kali terjerumus ke dalam berbagai permasalahan sosial, termasuk meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas.
Berikut adalah pernyataan Abdullah Vanath, Wakil Gubernur Maluku yang juga merupakan mantan Bupati Kabupaten Seram bagian Timur (SBT) :
0Komentar